Thursday, February 08, 2007

HMI

HMI MPO di Makassar; Nasibmu Kini

Awan hitam pekat berkelebat memayungi lazuardi nun putih bersih di atas peratapan penduduk dan puncak bebukitan karst kawasan wisata alam Bantimurung, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Pagi itu, jam dinding yang melongo tak berdehem di dekat kain spanduk hitam Konferensi menunjukkan mengisyaratkan sang mentari mulai beranjak meninggalkan pelupuk retina keheningan pagi dengan desiran sungai Bantimurung yang meruapkan suasana damai. Mata yang melotot ditingkahi selonjoran tubuh yang mematung bisu, menegang di kursi plastik dalam ruang persidangan, hanya mengimla, oras 10.15 WITA ketika akhi Supriadi membuat semua penghuni ruangan Pleno III yang nyaris dibuka resmi oleh Pimpinan Sidang Konferensi ke-40 HMI Cabang Makassar. Semua terpengarah mendengar mulut yang mewirid lugas bebait pernyataan yang terketik komputer pada secarik kertas putih dari pemangku Ketua Umum HMI Komisariat Fak. Hukum Unhas ini. Sepotong pernyataan deklarasi. Ya, deklarasi pembentukan HMI Cabang Makassar Raya sebagai langkah monumental dan strategis memekarkan HMI Cabang Makassar.

Segunung polemik dan berbongkah-bongkah kontroversi meluruh. HMI Cabang Tamalanrea kini nyata dideklarasikan dengan nama baru. Semuanya berjalan di luar dugaan dan yang berkepentingan atas pemenangan isu yang sudah diagendakan dalam forum Pleno III Konferensi HMI Cabang Makassar ke-40 ini merasa lega, plong seperti para pengurus cabang yang telah menyelesaikan amanah kepengurusannya yang ditandai penerimaan laporan pertanggungjawaban (LPJ) dari seabreg amanah kader dan anggota HMI se-Cabang Makassar sebagai amanah Konferensi ke-39.

Pekik takbir sontak mengejutkan kevakuman bergumam dari peserta sidang. Suara itu menggetarkan naluri keber-HMI-an dan menyuntikkan gairah perjuangan yang tak boleh padam. Rupanya sosok yang berkerudung cokelat susu itu memekikkan keheningan dengan tinju takbirnya. Refleks. Benar, ukhti Sudarmiah sebagai pioner eksponen cabang baru meneriakkan ekspresi keberhasilannya dalam memekarkan lembaga perjuangan dan perkaderan yang muncul menjadi spesies pergerakan endemik pada paruh pertama dekade 1980-an dengan Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) sebagai sikap protes atas kebijakan mainstream lembaga PB HMI serta oposisi terhadap 'bapakisme' Orde Baru.

Lima pimpinan komisariat se-Korkom Unhas (minus HMI Komisariat Fakultas Ekonomi Unhas) sebagai 'dedengkot' deklarasi itu, yakni HMI Komisariat Fapertahut Unhas, HMI Komisariat FK-FKM Unhas, HMI Komisariat Fak. Hukum Unhas, HMI Komisariat Pelangi Tamalanrea dan HMI Komisariat FISIP Unhas. Usai mendengungkan naskah deklarasi itu, selanjutnya sebagian besar kader di lokasi yang bersal dari Unhas kembali ke Makassar dan menindaklanjutinya dengan sebuah forum konferensi yang diadakan di lantai III Gedung Kursus SSC, Jl. Urip Sumoharjo Masassar. Konferensi ke-1 HMI Cabang Makassar Raya yang dibuka oleh Steering Comittee (SC) mandataris tim deklarator. Forum kemudian memilih akhi Muhammad Ali Hamzar sebagai Ketua Umum/ Formatur serta akhi Wilopo Husodo dan ukhti Nurhidayat masing-masing sebagai Mid Formatur. Forum dimulai sekitar pukul 22.10 WITA dan ditutup kembali oleh SC saat azan subuh mulai membaha diselingi lantunan zikir dari kokokan ayam di kawasan Karuwisi itu.

Selanjutnya, forum Konferensi HMI Cabang Makassar ke-40 yang berakhir pada Kamis, 8 Februari 2007 memilih akhi Kamaruddin sebagai Ketua Umum. hanya sepotong kabar ini yang penulis dapatkan dari akhi Hamzah yang saling berpapasan di jalan setapak dekat lingkaran jam kampus Unhas pagi siang tadi. Ada sms yang masuk ke handphone-nya berbunyi: "semua dedengkot deklarasi HMI Cabang Makassar Raya dipecat". Kami ketawa. Mungkin sudah bisa diprediksi konsekuensi semacam ini. Inilah salah satu dari sekian kepingan tantangan yang harus dihadapi satu per satu dengan kesabaran dan tetap beware and remember that all of those activities and struggles, only for twice purposes of HMI, insan ulil albab and the society that blessed of God, ridho Allah Subhana'hu Wa'ta'ala. Allahu Akbar......!


Baca Selengkapnya...